Showing posts with label Materi IKM. Show all posts
Showing posts with label Materi IKM. Show all posts

Thursday, October 24, 2019

KONSEP DASAR BIOSTATISTIK


Statistik adalah Sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, menyajikan, dan menafsirkan serta menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu, dan kemudian menarik kesimpulan dari suatu kegiatan tersebut.

Contoh statistic
1.     Suatu studi dilakukan untuk melihat efek dari dua macam bentuk mekanan (cair dan padat) yang mempunyai kadar protein tinggi apakah menghasilkan penyerapan yang sama pada anak-anak
2.     Mempelajari hubungan nilai ujian Biostatistik dengan tingkat kehadiran mahasiswa

Statistika Kesehatan  adalah Data /informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan
Contoh : AKI, Sarana kesehatan, cakupan imunisasi, pelayanan kesehatan,dll

Fungsi Statistika Kesehatan
ü Perencanaan program pelayanan kesehatan

ü Penyelesaian masalah kesehatan
ü Analisis berbagai penyakit selama periode waktu tertentu (time series analysis)
ü Menentukan penyebab timbulnya penyakit baru yang belum diketahui
ü Menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit (setelah hasil uji klinik dinyatakan berhasil)
ü Secara administratif untuk memberi penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat


TUJUAN STATISTIK
1.     Memberikan gambaran/ ukuran mengenai status/ derajat kesehatan. Contoh:
à Angka Kematian Bayi
à Angka Kematian Ibu
2.     Untuk evaluasi program kesehatan.
     Contoh: Status Kesehatan
            *10 tahun yang lalu  AKI = 125/100000
            * Sekarang AKI = 75/100000
3.     Untuk merencanakan program kesehatan
Contoh:  Didapat data pola penyakit di suatu daerah, akan menjadi dasar pengalokasian sumber daya kesehatan.

Macam- Macam Statistik
1.     Statistika Deskriptif
Statistika Deskriptif: suatu kegiatan mengumpulkan data sampai mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan menganalisa  data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan
Contoh :
Untuk menggambarkan karakteristik penduduk diperlukan data seperti: umur, jenis kelamin, status perkawinan, dsb

2.     Statistika Inferens (Induktif)
suatu metode yang digunakan untuk menggeneraslisir nilai-nilai sampel menjadi nilai populasi dimana sempel itu diambil.
Contoh :
Untuk menganalisa hubungan pertambahan berat badan Ibu hamil dengan berat lahir di daerah Cibinong diambil sampel di RSUD Cibinong

Pengelompokan lainnya

}  Statistik Parametrik:
Ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak.
Jika data tidak menyebar normal, perlu dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dg statistika parametrik.
Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.

}  Statistika Non-Parametrik
Statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).
Biasanya digunakan untuk menganalisis data berjenis Nominal atau Ordinal. Karena data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar secara normal.
Contoh metode Statistika non-parametrik: Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll. 

DATA adalah Himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel sebagai hasil mengamati atau mengukurnya.













Macam - Macam Data ditinjau dari jenisnya
1.     Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kualitas.

Misalnya suatu pernyataan tentang KB (keluarga berencana) sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju.
2.     Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk bilangan (numerik).
Misalnya, jumlah balita yang telah mendapatkan imunisasi
3.     Data diskrit, yaitu data yang berbentuk bilangan bulat
Contoh : Jumlah Anak dalam keluarga, jumlah penderita penyakit TBC, jumlah kecelakaan dijalan raya dll
4.     Data Kontinu, Yaitu data yang merupakan rangkaian data yang nilainya berbentuk desimal. Misalnya tinggi badan162,5 cm, berat badan 63,8Kg dll

Macam - Macam Data ditinjau dari sumber data
1.     Data Primer
      Dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
2.     Data Sekunder
Data yang diperoleh dari suatu sumber  dan biasanya sudah di kompilasi oleh yang mempunyai data. 

Syarat Data
  • Obyektif
  • Representatif
  • Up to date

 VARIABEL DAN SKALA  PENGUKURAN VARIABEL
Variabel adalah sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya.
Contoh:
ü Untuk mengamati bayi baru lahir,  variabel yang akan diamati adalah berat badan, panjang badan (nilai ini bervariasi antara satu bayi dengan bayi lainnya)
ü Untuk menilai kinerja Rumah Sakit
            à variabel yang akan dinilai adalah …?

Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.
Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.
Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

1.     Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.
Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.
Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.
Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.
ciri-ciri dari skala nominal
ü Nilai dapat dibedakan/klasifikasi pengamatan dapat dilakukan
ü Setiap objek akan masuk dalam 1 kelompok. (tidak tumpang tindih)
ü Nilainya sederajat
 Contoh: Jenis Kelamin, Agama , pekerjaan, asal daerah  
   
2.     Ordinal

Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.
Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain
ü Nilai dapat dibedakan
ü Ada tingkatan/ urutan pengamatan dapat dilakukan tapi belum ada jarak.
Contoh: Pendidikan; SD, SMP, SMU
kelas, semester, juara, peringkat

3.     Interval

Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisa digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.
Ciri-ciri dari skala Interval
ü Nilai dapat dibedakan
ü Ada tingkatan
ü Ada jarak.
            Contoh:
ü Suhu/ temperature. Misalnya 40’ lebih panas 15’ dari temperatur 25’
ü Suatu ruangan memiliki suhu 0’, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya. Angka 0’ disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.
ü jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
4.     Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Ciri-ciri dari skala Ratio

ü Nilai dapat dibedakan
ü Ada tingkatan
ü Ada jarak.
ü Sudah ada kelipatan
ü Mempunyai nilai Nol Mutlak
            Contoh: Berat badan
ü 1 Karung beras dengan berat  50 Kg  sama dengan berat dari  2 karung beras yang isinya 25 kg
ü Satu jerigen dengan Volume air 10 liter,sama dengan 4 jerigen air dengan masing masing 2,5 liter
ü Tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Supri adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan supri dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan supri.
           


Saturday, September 21, 2019

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI


PENGERTIAN

Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Epi = Pada / tentang
Demos = Masyarakat /Penduduk
Logos = Ilmu / Doktrin

Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian yang menimpa penduduk.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya
Nama Epidemiologi sendiri berkaitan dengan sejarah kelahirannya dimana epidemiologi memberi perhatian tentang penyakit yang mengenai penduduk (Epidemi)
Penyakit yang menimpa penduduk pada waktu itu hingga akhir abad ke 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara meluas)
Pada masa lalu perhatian epidemiologi hanya terpusat pada penyakit-penyakit yang berlangsung akut sedangkan sekarang sudah termasuk  penyakit kronis
misalnya :
Osteoporosis, Stroke, Asam urat, Diabetes dll
Seiring perkembangannya, studi epidemiologi tidak hanya terkait masalah penyakit, namun semua masalah kesehatan.

Beberapa definisi epidemiologi menurut para ahli, yakni
Last
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan
Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.


PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIF
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
ANALITIK
  • Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan (who, where, when)
  • Pengumpulan  hanya pada satu kelompok masyarakat
  • Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesis

  • Menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (why)
  • Pengumpulan dilakukan terhadap lebih dari satu kelompok masyarakat
  • Bermaksud membuktikan suatu hipotesis


Sejarah Perkembangan Epidemiologi
  1. HOPPOCRATES (377-260 SM). Adalah filsuf dan dokter Yunani,  yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern. Hippocrater berpendapat bahwa Faktor “lingkungan hidup” berpengaruh terhadap kejadian penyakit atau gangguan kesehatan pada manusia.
  2. John Graunt (1662). Merupakan orang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kesakitan dan kematian dengan menganalisis laporan mingguan kelahiran dan kematian di kota London.
  3. Veronese Fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624 –1689) Melahirkan teori bahwa kontak dengan mahkluk hidup menjadi penyebab terjadinya penyakit menular
  4. Robert Koch, Dia memperkenalkan Tubekulin yang dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi Tuberkulosis sebagai perangkap diagnosis TBC pada anak-anak. Dia juga terkenal dengan Postulac Koch yang mengemukakan tentang konsep untuk menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap penyebab suatu penyakit.
  5. Edwar Jenner (1749 – 1823), Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi
  6. Prof. John Snow (1854), melalui Study kejadian wabah Cholera di London (1848-1849) dan (1853-1854), ternyata kasus-kasus Cholera yang terjadi ada kaitan erat dengan masalah penyediaan air minum oleh salah satu PAM di London yang tercemar oleh bacteri Vibrio Cholerae
  7. William Far (1839), Mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian, sekaligus penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem – problem kesehatan masyarakat
  8. Framingham (1949) , Mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan disain, pelaksanaan dan analisi penelitian epidemiologi, hasil penelitian yang terkenal tentang faktor resiko penyakit kardiovaskuler, telah merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan analisi regresi logistik, untuk mengetahui faktor resiko yang paling dominan
  9. Dool dan Hill, 1950, Mereka adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang epidemiologi klinik.

 TUJUAN EPIDEMIOLOGI
  1. Mendiagnosis Masalah Kesehatan Komunitas
  2. Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit
  3. Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatan

Ketiga tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan survailens epidemiologi dan penelitian epidemiologi

Riwayat alamiah suatu penyakit adalah ?
Perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

Manfaat riwayat mempelajari alamiah perjalanan penyakit :
  1. Untuk diagnostik :  masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit, misal dalam KLB (Kejadian Luar Biasa)
  2. Untuk Pencegahan :  dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
  3. Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan awal penyakit, adalah waktu yang tepat untuk pemberian terapi, lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan.


MANFAAT EPIDEMIOLOGI
  1. Membantu administrasi kesehatan (Planning, Monitoring, Evaluation)
  2. Menerangkan penyebab masalah kesehatan
  3. Menerangkan pengembangan alamiah suatu penyakit (natural history of disease)
  4. Menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan (Epidemi, Pandemi, Endemi, Sporadik)

  • EPIDEMI : Penyebaran suatu penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa selama periode waktu tertentu. Contohnya : Influensa, Filariasis
  • PANDEMI : adalah Penyakit yang berjangkit menjalar ke beberapa Negara atau seluruh benua.  Contohnya :H1N1 2009 (Flu Babi)
  • ENDEMIK; adalah penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat atau prevalensi suatu penyakit yang biasanya terdapat di suatu tempat. Contoh penyakit endemik adalah DBD, Hepatitis B, Malaria
  • SPORADIK: adalah  suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)  yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu. Contoh Penyakit DBD, Virus Polio


Metode – Metode Epidemiologi
  1. Epidemiologi deskriptif (descriptive epidemiolgy): Mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan-perubahan variable-variable epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
  2. Epidemiologi Analitik (Analytic epidemiology): Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif. 


PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI
Secara Umum pengukuran dalam epidemiologi digunakan untuk:
  1. Mengukur Masalah Penyakit Angka Kesakitan / Morbiditas. Ukuran utamanya adalah Insiden dan Prevalensi.
  2. Mengukur Masalah kematian  (Mortalitas)


MENGUKUR MASALAH PENYAKIT / ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS

INSIDENSI :
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : 
ü Data tentang jumlah penderita baru. 
ü Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru( Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
  1. INCIDENCE RATE (IR)
  2. ATTACK RATE
  3. SECONDARY ATTACK RATE


1.     INCIDENCE RATE (IR)
Incidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu.



Contoh;
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 Juli 2005 sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit Diare ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan Januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan Desember 90 orang


IR = ( 50+ 100+150+10 +90) /100.000 X 100 % = 0,4 %


Manfaat Incidence Rate adalah
1.     Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2.     Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
3.     Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.


 ATTACK RATE
Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu.


Contoh
Pada waktu terjadi wabah morbili di kel. Y pada tahun 1987, terdapat 18 anak yang menderita morbili. Jumlah anak yang mempunyai risiko di kel tersebut  =  2000 anak

AR= 18/2000x 1000 = 0,009

Manfaat Attack Rate:
  • Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.
  • Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.


Secondary Attack Rate




 
 

                              
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.

Contoh :
Jumlah Penduduk 1000 orang, dilaporkan sbb : Bulan April 2005 terjangkit penyakit X sebanyak 150 penderita.Bulan Agustus 2005 terjadi serangan penyakit yang sama dengan penderita 250 oranga

Secondary Attack rate = 250/1000-150 X 100 % = 29,41 %

PREVALENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.     Period Prevalen Rate
2.     Point Prevalen Rate

Period Prevalen Rate Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. 
Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa. 
     


 
Rumus yang digunakan :


 Contoh :
Jumlah penduduka di daerah X pada tangga 1 juli tahun 2005 sebanyak 100.000 orang, dilaporkan keadaan penyakit A sbb:
     Bulan Januari à 50 kasus lama dan 100 kasus baru.
     Maret à 75 kasus lama dan 75 kasus baru,
     Juli à 25 kasus lama dan 75 kasus baru;
     Septà 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan
     Des à 200 kasus lama dan 200 kasus baru.
Berapa Period Prevalens rate? : 
(50+100) +(75+75)+(25+75)+(50+50)+(200+200) /100.000 X 100 % = 0,9 %

Point Prevalen Rate
      Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu, (dalam persen/permil)
      Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Contoh
      Satu sekolah dengan murid 100 orang, menurut informasi yang diperoleh bahwa disekolah tersebut, dihari kemarin ada 5 orang dilaporkan menderita penyakit campak, dan hari ini 5 orang lainnya juga menderita penyakit campak
Dari kasus diatas, Berapa point prevalence rate?
      Point Prevalence rate = 10/100 x 1000 ‰= 100 ‰

MENGUKUR ANGKA KEMATIAN/ MORTALITAS
Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam Epidemiologi :
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
Case Fatality rate ( CFR )

Peranan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat
  1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
  2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.
  3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
  4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
  5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Materi Lain